Kali ini Penulis mengangkat satu kisah tentang perlawanan terhadap ketidakmampuan membayar kesehatan yang ada di India. Adalah dr. Abhijit Sonawane , seorang dokter yang memulai berpraktek sebagai dokter di tahun 1999 di Pune, India. Sehubungan dengan belum adanya biaya untuk membuka klinik sendiri, maka dr. Abhijit Sonawane ini mulai mendatangi rumah-rumah penduduk di desa bernama Khadakwasla. Ia bertanya kepada orang-orang apakah mereka membutuhkan perawatan. Usaha yang dilakukannya tidak terlalu berhasil. Orang-orang melihat bahwa dia masih muda sehingga tidak menanggapinya dengan serius. Terlebih pada dokter yang datang mengetuk pintu rumah mereka. Demikianlah kondisi dialami oleh dokter ini selama beberapa waktu. Kalaupun mendapat penghasilan tetapi masih jauh dari kebutuhan.
Pada satu hari, sang dokter bertemu dengan sepasang suami istri yang sering dia lihat mengemis. Lalu sang dokter mengajak pasangan tersebut berbicara. Dari pembicaraan tersebut, terungkaplah bahwa pasangan ini adalah orang yang berpendidikan. Tetapi karena kemalangannya, mereka diusir oleh putra mereka sendiri. Agar tetap dapat bertahan hidup maka mereka akhirnya mengemis di jalanan. Sang dokter bercerita juga kepada pasangan ini bahwa kondisinya saat ini belum mampu untuk membuka klinik sendiri dan bahkan sampai frustrasi. Tidak disangka, pengemis tersebut memberikan nasehat kepada Abhijit. Fokuslah menjadi manusia yang baik.
Sejak itu, Abhijit mulai mengubah langkahnya. Dan mulailah dia mendapatkan pemasukan yang lumayan. beberapa bahkan sekitar 5 lakh per bulan. Dia memiliki semua yang dia inginkan. Tetapi dia tetap tidak senang. Dari yang tidak memiliki beberapa rupee hingga sanggup membeli apa yang dia inginkan, masih saja terngiang perkataan orangtua tersebut yang mengatakan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Akhirnya Abhijit memutuskan bahwa sekarang adalah giliran dia untuk memberikan kembali sesuatu kepada masyarakat.
Di tahun 2015, Abhijit bersama istrinya, dr, Manisha Sonawane meninggalkan pekerjaan mereka yang berpengasilan tinggi dan memulai perjalanan membantu masyarakat kurang mampu/miskin melalui satu organisasi Bernama Soham Trust – Doctor for Beggars (dokter untuk pengemis).
Kami menyediakan semua pelayanan Kesehatan dasar dan penyelidikan di jalanan kepada pengemis-pengemis yang senior, yang telah ditinggalkan/dibuang oleh keluarga mereka dan menjadi pengemis demi bertahan di dunia ini.
Seluruh rencana Abhijit sepanjang minggu telah direncanakan, tempat ibadah mana yang paling banyak dikunjungi pada hari itu. Sebagai contoh, bila untuk hari Senin, didedikasikan berkunjung ke kuil-kuil Shiva. Sedangkan bila hari Minggu, maka kunjungan dilakukan ke gereja-gereja. Bersama dengan para relawan, mereka lihat bahwa tempat-tempat ini dipenuhi dengan para pengemis. Abhijit menggunakan momen ini untuk melayani mereka di jalanan. Bagi mereka yang memerlukan layanan lebih lanjut, Abhijit arahkan ke rumah sakit dan membayar semua tagihannya.
Selain memberikan pelayanan Kesehatan, Abhijit juga menyemangati para pengemis untuk bekerja sehingga tidak akan tergantung lagi secara keuangan. Dan tentunya tidak perlu mengemis lagi. Dia juga membantu mendirikan beberapa toko/lapak yang dapat dipakai untuk berjualan.
Abhijit bersama istrinya telah melakukan ini sudah memasuki 7 tahun. Sudah lebih dari 49 orang pengemis yang berumur lanjut yang telah menerima bantuan mereka. Begitu juga sudah lebih dari 1.100 tunawisma yang menerima bantuan kesehatan. Bagi orang-orang yang telah dibuang oleh keluarga sendiri, Abhijit dan istri bagaikan malaikat penolong bagi mereka.
Demikianlah kisah seorang dokter bersama istri, yang berusaha “melawan” ketidakmampuan, kemiskinan bagi orang-orang yang tidak seberuntung mereka. Penulis mau mengajak Anda semua, mari berbagi dengan orang-orang yang tidak seberuntung Anda. Apapun itu bentuknya.
Leave a Comment