Home » Chiki Ngebul, Jajanan anak kekinian, Banyak penikmat tapi kok bahaya?

Chiki Ngebul, Jajanan anak kekinian, Banyak penikmat tapi kok bahaya?

media-cibubur.com – Bidang kuliner atau makanan mengalami perkembangan yang pesat. Beragam inovasi dibuat sebagai bagian memberikan variasi atau pengalaman menyantap makanan yang berbeda.

Chiki ngebul atau Cikibul, menjadi jajanan viral beberapa waktu belakangan ini disebabkan efek berasap yang dihasilkan dengan menambah nitrogen cair pada makanan biasa.

gambar: Chiki Ngebul (Cikibul)

Sebenarnya, apa sih kandungan makanan pada Cikibul? Es ciki kebul atau ice smoke, yang juga disebut sebagai Dragon’s Breath atau Napas Naga ini sebenarnya terbuat dari sereal atau makanan ringan lainnya yang diberi oleh cairan nitrogen. Cairan nitrogen ini berada dalam keadaan suhu sangat rendah.

gambar: Cikibul

Cara Penyajian Cikibul

Untuk membuatnya, penjual menuangkan nitrogen cair dari dalam tabung kemudian dimasukkan chiki yang berulang kali dikocok dalam wadah. Chiki ini seketika menjadi dingin dan membeku serta mengeluarkan asap putih yang tebal.

Sebagai pelengkap, chiki disajikan dengan es krim, biskuit cokelat, meises dan susu kental manis. Asap tipis seperti kabut pun keluar dari mangkuk saji.

gambar: Cikibul

Apa itu Nitrogen Cair?

Sebelum kita menyantap Cikibul, kita perlu tahu apa sih Nitrogen Cair?

Nitrogen cair (LN2), biasa disebut juga dengan nama semen beku, adalah nitrogen dalam bentuk cair. Cairan ini tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki titik didih yang sangat rendah, sekitar -198 derajat Celsius. Ia berbeda dari dry ice, yang merupakan karbon dioksida (CO2) dalam bentuk padat.

Lalu, apa bahaya menghirup kepulan asap Nitrogen Cair?

Kementerian Kesehatan menyatakan penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji yang tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan pangan.

Bahayanya termasuk menyebabkan radang dingin dan luka bakar, terutama pada beberapa jaringan lunak seperti kulit.

Menghirup terlalu banyak uap yang dihasilkan oleh makanan atau minuman yang diproses menggunakan nitrogen cair dapat memicu  kesulitan bernafas yang cukup parah, imbau Kemenkes, terutama pada pengidap asma.

Bila nitrogen cair tertelan, ia dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar karena suhunya yang teramat dingin.

Amankah penggunaan Nitrogen Cair pada makanan?

Saat ini belum ada regulasi mengenai penggunaan nitrogen cair sebagai bahan tambahan pada makanan.

Pedoman Cara Pengolahan dan Penanganan Pangan Olahan Beku yang Baik dari Badan POM menyebut nitrogen cair sebagai bahan pembeku kriogenik untuk proses pembekuan ultra cepat (ultra rapid freezer) untuk bahan-bahan mentah yang biasa disimpan, bukan konsumsi secara langsung.

Badan POM Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), juga tidak secara spesifik melarang penggunaan nitrogen cair atau dry ice untuk persiapan makanan yang dijual di retail atau tempat pelayanan pangan.

FDA mengatakan bahwa persoalan keamanan terkait penggunaan nitrogen cair dan dry ice dalam pengolahan makanan dan minuman di sektor ritel didasari pada bentuk fisik substansi dan kecelakaan seputar penggunaannya, alih-alih sifat beracun kedua bahan tersebut.

Pada 2018, FDA memperingatkan konsumen dan pedagang tentang potensi luka parah akibat memakan, meminum, atau memegang produk makanan yang disiapkan dengan menambahkan nitrogen cair tak lama sebelum dikonsumsi “karena nitrogen cair mungkin belum sepenuhnya menguap ketika sampai ke konsumen atau menyebabkan temperatur produk sangat rendah sehingga berisiko menyebabkan luka”.

sumber: Science Photo Library

FDA menyarankan agar pedagang meminimalkan risiko nitrogen cair tidak sengaja tertelan atau menyentuh kulit, antara lain dengan menerapkan prosedur dan pelatihan pada pegawai yang menangani nitrogen cair dan memberi peringatan kepada konsumen di area tempat nitrogen cair digunakan untuk menyiapkan makanan.

Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) nitrogen cair dengan jelas mengatakan bahwa orang yang menangani nitrogen cair harus mengenakan sarung tangan, sepatu pelindung, dan kaca mata demi mencegah kulit melepuh dan iritasi mata. Bahan tersebut juga harus disimpan dalam wadah khusus yaitu tabung bertekanan tinggi.

“Jelas sekali di material safety data sheet (LDKB) bahwa ini hazardous, sangat berbahaya, dan perlu penanganan yang hati-hati dan enggak boleh di gunakan secara sembarangan. Apalagi kita lihat di tukang jajanan itu nggak pakai alat pelindung diri,  kemudian untuk diberikan ke jajanan yang dikonsumsi langsung itu sebenarnya sudah jelas bahayanya,” kata Kurnia Ramadhan, pakar teknik pangan dari Universitas Bakrie.

Namun demikian, nitrogen cair tampaknya masih bisa dibeli dengan bebas oleh pedagang kaki lima. Bahkan, ia tersedia di toko-toko online.

Korban Berjatuhan Akibat Cikibul?

Sejauh ini dilaporkan sudah sebanyak 10 kasus terjadi yang diduga sebab dari mengkonsumsi Cikibul.

Beberapa kejadian, seperti di Pondok Gede, Bekasi, di mana lambung dari si anak berlubang kurang lebih 2 cm sesudah mengkonsumsi Cikibul. Ditemukan juga adanya Nitrogen yang masih cair, sehingga bereaksi melubangi lambung.

Demikian juga kejadian di Tasikmalaya yang menimpa kepada puluhan anak.

Siapa yang harus bertanggung jawab mengawasi jajanan anak?

Pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sudaryatmo, menerangkan bahwa pengawasan makanan siap saji menjadi tanggung jawab pemerintah daerah melalui dinas kesehatan. Namun, menurutnya, pengawasan belum efektif karena komitmen dari Pemda berbeda-beda.

“Badan POM itu bisa melakukan pengujian makanan jajanan tapi dia tidak bisa mem-follow up dari temuan-temuan pengujian tadi. Kemudian dari temuan badan pom itu diserahkan ke Pemda, cuma [Badan POM] mengeluh karena hanya sekitar 10% pemda yang mem-follow up,” kata Sudaryatmo kepada BBC News Indonesia.

“Jadi memang di sini ada problem kelembagaan pengawasan pangan yang multi agensi, ada badan POM, ada Pemda, macam macam itu memang dalam kasus ini tidak efektif sebenarnya itu,” ia menambahkan.

Netty Prasetiyani, anggota DPR dari Komisi IX yang membawahi bidang kesehatan, telah meminta pemerintah melakukan pengawasan agar penggunaan nitrogen cair pada makanan tidak dilakukan secara sembarangan dan bebas.

“Pengawasan ini penting karena anak-anak tidak tahu dan tidak mengerti mana yang baik dan mana yang berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak umumnya tertarik pada warna, bentuk atau keunikan makanan.”

So, MC-ers, be wise ya, dan memang sudah seharusnya kita sebagai orang tua atau orang terdekat dari anak-anak, menjadi pengawas atas apapun yang anak-anak akan konsumsi atau sudah konsumsi.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign In

Register

Reset Password

Please enter your username or email address, you will receive a link to create a new password via email.