media-cibubur.com – Ketika membuka laman google, akan muncul doodle Peringatan ke-83 tahun Sapardi Djoko Damono.
Tapi, siapa sih Sapardi Djoko Damono atau yang biasa dikenal dengan SDD, yang mendapat kehormatan dibuatkan doodle oleh Google.
Tim media-cibubur.com, merangkum sedikit riwayat Sapardi Djoko Damono.
Dikutip dari laman Wikipedia Bahasa Indonesia, Prof. Dr.Β Sapardi Djoko DamonoΒ (20 Maret 1940Β βΒ 19 Juli 2020) adalah seorangΒ pujanggaΒ berkebangsaanΒ IndonesiaΒ terkemuka. Ia kerap dipanggil dengan singkatan namanya,Β SDD. Ia adalah putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian. Sapardi dikenal melalui berbagai puisinya mengenai hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.Β Dalam dunia kesastraan Indonesia, Sapardi kerap dipandang sebagai sastrawan angkatan 1970-an.
Ada banyak puisi karya-karya besar yang dimiliki oleh SDD, antara lain, Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), Arloji (1998), Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), dan masih banyak lagi.
Doodle dari Google menggambarkan seorang lelaki dengan buku di tangan kanannya sambil memegang payung di rintik hujan. Gambar ini terinspirasi dari salah satu puisi karya SDD, yaitu Hujan Bulan Juni (1994, kumpulan puisi 1959 – 1994).
Kepergiannya di tahun 2020 lalu tentu meninggalkan duka besar bagi dunia literasi Indonesia. Namun, karyanya akan tetap abadi dikenang sepanjang masa baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Leave a Comment