Home Β» Duh! Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah FIFA U-20 World Cup 2023

Duh! Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah FIFA U-20 World Cup 2023

media-cibubur.com – Judul artikel ini ga salah! Berita yang ramai berkembang, yaitu FIFA akhirnya mengumumkan Indonesia Batal Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023, padahal hanya tinggal menghitung waktu pelaksanaan di Bulan Mei 2023.

Pada Rabu (29/3/2023) malam, sesudah pertemuan Presiden FIFA, Gianni Infantiono, dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan secara resmi bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

gambar: Presiden FIFA, Gianni Infantino (foto: Sekretariat Presiden)

Kronologi

Peristiwa ini diawali dengan isu FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-2023 di Denpasara Bali, 31 MaretΒ 2023 nanti. Pembatalan ini berkaitan erat dengan penolakan terhadap tim nasional (Timnas) Israel yang juga menjadi peserta.

Setelahnya, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui jumpa pers pada 29 Juni 2022 menolak kedatangan Israel. Sejak saat itu, satu persatu kelompok masyarakat pun mulai berani menyatakan penolakan.

Polemik semakin memanas setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster menuliskan surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023. Dalam surat yang ditujukan, Koster menolak Israel bermain di Bali setelah sebelumnya membuat twit di media sosial soal penolakan Israel.

Setelah Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun juga ikut menolak Israel bermain di wilayah Solo secara terang-terangan. Keduanya menggunakan ideologi Bung Karno jadi landasan penolakan.

DPRD Jawa Barat, kelompok sepak bola Palembang, hingga organisasi masyarakat (ormas) pun ikut beramai-ramai menolak Israel. Bahkan, ada ormas yang sampai melayangkan ancaman.

Ini juga diikuti organisasi keagamaan. MUI menyatakan penolakan, tetapi NU tidak mempermasalahkan.

Tak lama kemudian, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun pada 24 Maret 2023. Dubes Palestina mengatakan Indonesia tak usah mempermasalahkan kehadiran Israel U-20 di Indonesia seraya menyebutkan bahwa negaranya tidak mau masuk ke dalam pusaran polemik.

Pernyataan Lengkap FIFA

“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, FIFA memutuskan, karena kondisi terkini, untuk mengeluarkan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia 2023 FIFA U-20. Tuan rumah baru akan segera diumumkan secepatnya, dengan tanggal pertandingan yang tertia tetap tak berubah. Sanksi potensial terhadap PSSI akan diputuskan ke depan

FIFA menggarisbawahi tetap akan berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerja sama erat denganΒ pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses transformasi persepakbolaan Indonesia, khususnya pasca tragedi pada Oktober 2022. Anggota dari FIFA akan hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akanΒ menyediakan asistensi ke PSSI, di bawah kepemimpinan Thohir.

Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Ketum PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat.”

Kerugian Indonesia

Dengan dicabutnya jadi tuan rumah, Indonesia pasti akan banyak mengalami kerugian. Potensi sanksi dari FIFA juga bisa dihadapi, setelahΒ Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Berikut daftar kerugian yang bisa didapat Indonesia setelah dicabut jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023:

1. Rugi Ratusan Miliar dari persiapan infrastruktur

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, kerugian pertama yang dialami oleh Indonesia pastinya dari sisi penyelenggaran. Pasalnya, pemerintah telah mengeluarkan dana yang besar untuk persiapan infrastruktur dalam menyambut gelaran Piala Dunia U-20 2023.

Yoyok Sukawi pada Juli 2020 mengatakan saat masih menjadi Komite Eksekutif PSSI, bahwa pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp400 miliar untuk persiapan pelaksanaan Piala Dunia.

Kemudian pada Juni 2022 Zainudin Amali saat masih menjabat sebagai Menpora meminta tambahan dana Rp 3 triliun dari Pemerintah untuk pengembangan olah raga, di mana sebesar Rp500 miliar untuk persiapan Piala Dunia U-20.

Selain itu Kementerian PUPR turut menyuntik dana sebesar Rp314 miliar untuk renovasi stadion ditambah Rp 175 miliar pada bulan lalu.

Jika suntikan dana tersebut direalisasikan untuk belanja modal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, maka kerugian modal mencapai Rp1,4 triliun.

2. Potensi keuntungan dari penonton hilang

Selain itu, keuntungan Indonesia dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 juga sudah pupus. Potensi keuntungan triliun rupiah ini bisa didapat dari penonton dan sebagainya.

3. Sulit menjadi tuan rumah Piala Dunia ke depan

Kemudian, Indonesia akan sulit menjadi tuan rumah Piala Dunia ke depannya. Pasalnya, bilang Arya, kesempatan untuk menjadi tuan rumah piala dunia tidak setiap tahun, butuh waktu lama untuk bisa terpilih kembali.

“Kita untuk mengajukan piala dunia ke depan berat banget, itu yang dirasakan gimana mereka mau percya sama kita mengajukan piala dunia, kalau kita kondisinya seperti ini,” ucap dia.

4. Nasib pemain sepak bola dalam negeri terancam

Menurut Arya, pemain sepak bola di dalam negeri juga terancam masa depannya. Apalagi, jika terkena sanksi FIFA, maka liga nasional bisa tidak diakui oleh dunia.

“Ke depannya untuk anak muda kita, batal mereka jadi pemain bola di piala dunia, harapan besar mereka juga. Di sisi lain juga yang kita khawatirkan akibatnya, kalau sanksi datang ke kita, mau nggak mau kita harus perjuangkan agar kita nggak dapat sanksi. Ini yang berat nanti, kita bisa dibanned secara internasional, liga 1,2,3 kita nggak diakui, sehingga pemain kita 35 ribu orang nggak punya harapan berat,” pungkas dia.

Tetap Semangat persepakbolaan Indonesia!

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign In

Register

Reset Password

Please enter your username or email address, you will receive a link to create a new password via email.