Home ยป Sesar Citarik: Ancaman Tektonik yang Mengintai Jawa Barat

Sesar Citarik: Ancaman Tektonik yang Mengintai Jawa Barat

media-cibubur.com – Wilayah Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini diguncang gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo pada Kamis malam, 10 April 2025, Peristiwa ini menyoroti potensi ancaman dari sesar aktif yang kerap luput dari perhatian, yaitu Sesar Citarik.

Gempa tersebut tergolong sebagai gempa kerak dangkal, dengan episenter di daratan pada koordinat 6,62 LS dan 106,8 BT, serta kedalaman hiposenter yang sangat dangkal, hanya 5 kilometer.

Hal ini menyebabkan getarannya dirasakan cukup luas di kawasan padat penduduk seperti Bogor, Depok, hingga Jakarta.

Apa Itu Sesar Aktif?

Sesar aktif adalah patahan di permukaan bumi, yaitu retakan besar yang menjadi tempat pergeseran lempeng bumi.

Sesar ini disebut โ€œaktifโ€ karena masih menunjukkan aktivitas pergerakan, biasanya dalam bentuk gempa bumi. Bayangkan kerak bumi seperti puzzle raksasa yang terus bergerakโ€”sesar aktif adalah salah satu “garis sambungan” di antara potongan-potongan tersebut.

Pergerakan di sepanjang sesar aktif ini sering terjadi akibat tekanan besar di dalam bumi. Ketika tekanan ini melebihi kekuatan batuan, energi dilepaskan secara mendadak dalam bentuk gempa bumi.

Tidak semua sesar di bumi aktif; beberapa sudah lama berhenti bergerak. Sesar-sesar aktif seperti Sesar Citarik penting dipahami karena dapat memicu gempa yang berbahaya, terutama di wilayah padat penduduk seperti Indonesia.

Karakteristik Sesar Citarik

Sesar Citarik adalah patahan aktif yang membentang dari Pelabuhan Ratu di selatan Jawa Barat hingga Bekasi di utara, melewati kawasan urban seperti Bogor dan Depok.

Dengan panjang sekitar 250 kilometer, patahan ini terbagi menjadi tiga segmen: selatan, tengah, dan utara. Ketiga segmen ini memiliki karakteristik seismik yang berbeda, namun semuanya berpotensi memicu gempa signifikan.

Sejarah geologi menunjukkan bahwa Sesar Citarik telah aktif sejak periode Miosen Tengah, yaitu sekitar 15 juta tahun lalu. Pergerakannya memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip),

yaitu jenis pergeseran horizontal di mana kedua sisi patahan bergerak ke arah berlawanan secara lateral. Aktivitas sesar ini sebelumnya telah menimbulkan gempa besar, seperti gempa Sukabumi pada tahun 1962 dan 2012.

Dampak Gempa Terbaru

Gempa yang terjadi pada 10 April 2025 dirasakan cukup kuat, dengan intensitas mencapai skala IIIโ€“IV MMI di Bogor dan sekitarnya.

Getaran ini menyebabkan kerusakan ringan pada beberapa rumah dan bangunan. Masyarakat juga melaporkan adanya suara gemuruh yang sering kali menjadi ciri khas gempa dangkal.

Selain itu, BMKG mencatat adanya beberapa gempa susulan dengan magnitudo kecil, yang mengindikasikan bahwa aktivitas sesar belum sepenuhnya berhenti.

Dampak gempa ini juga menggugah kesadaran masyarakat terhadap ancaman sesar aktif yang mengintai wilayah padat penduduk.

Mengingat bahwa kawasan ini memiliki tingkat urbanisasi yang tinggi, risiko kerugian material dan korban jiwa akibat gempa sangat signifikan.

Strategi Mitigasi

Untuk mengurangi risiko bencana akibat aktivitas Sesar Citarik, langkah mitigasi menjadi hal yang mendesak. Pemerintah perlu memastikan bahwa bangunan di wilayah rawan gempa dirancang sesuai standar tahan gempa.

Di sisi lain, edukasi masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana harus terus ditingkatkan, terutama melalui simulasi dan pelatihan tanggap darurat.

Sesar Citarik adalah pengingat bahwa ancaman tektonik di Jawa Barat tidak boleh diremehkan. Dengan memahami karakteristik dan potensi bahaya dari sesar ini, kita dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi masyarakat dan mempersiapkan diri menghadapi ancaman gempa di masa depan. Kesadaran dan tindakan adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign In

Register

Reset Password

Please enter your username or email address, you will receive a link to create a new password via email.