media-cibubur.com – Media sosial Indonesia kembali dihebohkan dengan kemunculan sebuah grup Facebook bernama “Fantasi Sedarah”.
Grup ini menjadi sorotan publik karena memuat konten menyimpang yang berisi cerita hubungan inses atau seks sedarah.
Inses ini termasuk terhadap anak-anak di bawah umur. Tak hanya berupa teks, beberapa unggahan diduga menyertakan foto-foto korban.

Grup tersebut diketahui memiliki ribuan anggota dan langsung menuai kecaman luas dari masyarakat dunia maya.
Jumlah anggota yang besar ini menandakan bahwa penyebaran ideologi menyimpang tentang inses telah menyusup ke ruang digital secara masif dan terorganisir. Kontennya dinilai menjijikkan dan meresahkan publik.
Kecaman dari Publik dan DPR
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, turut angkat bicara mengenai keberadaan grup tak senonoh tersebut.
Ia menilai grup ini sangat meresahkan dan meminta pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan.

“Ini sangat menjijikkan. Karenanya saya minta polisi dan Komdigi menelusuri dan menindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” ujar Sahroni dalam keterangannya di Jakarta.
Polda Metro Jaya Selidiki Grup “Fantasi Sedarah”
Polda Metro Jaya, melalui Subbidang Penerangan Masyarakat, menyatakan bahwa mereka telah bergerak cepat menyikapi laporan terkait grup “Fantasi Sedarah” tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk menyelidiki dan mendalami akun Facebook itu,” kata AKBP Reonald Simanjuntak di Jakarta.
Direktur Siber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto Pasaribu, menambahkan bahwa grup Facebook tersebut sudah tidak lagi aktif.
“Akun grup tersebut sudah ditutup, ditangguhkan, atau dihapus oleh pihak Meta karena terbukti melanggar aturan,” jelasnya.
Saat ini, pihak kepolisian juga telah melakukan koordinasi dengan Meta serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menyelidiki dan mendalami kasus lebih lanjut.
Harapan untuk Kebersihan Dunia Maya
Masyarakat berharap kasus ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama platform media sosial dan lembaga pengawas digital.
Peran aktif Komdigi sangat dinantikan agar tidak ada lagi grup serupa yang muncul di kemudian hari. Pengawasan yang ketat dibutuhkan saat ini.
Seperti yang diketahui banyak grup menyimpang di FB seperti grup LGBT dengan wilayah tertentu, Cerita dewasa dan grup sex bebas lainnya yang menghias konten di FB dan sepertinya luput dari perhatian Komdigi.
Semoga internet di Indonesia bisa menjadi ruang aman bagi seluruh anggota keluarga, bebas dari konten menyimpang yang merusak moral dan nilai kebersamaan.
Leave a Comment