Home » Cibubur Tunggu Giliran MBG: Harapan Besar Sekaligus Kekhawatiran
akad Massal 26.000 KPR FLPP

Cibubur Tunggu Giliran MBG: Harapan Besar Sekaligus Kekhawatiran

media-cibubur.com – Ribuan siswa di berbagai daerah terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Program andalan pemerintah ini yang seharusnya meningkatkan gizi anak bangsa justru menimbulkan keresahan.

Sayangnya, langkah pemerintah pusat untuk merespons terkesan lamban. Baru setelah Presiden Prabowo Subianto pulang dari Sidang Umum PBB di New York dan memanggil para pembantunya, keputusan tegas mulai keluar.

Gelombang Kasus Keracunan

Data pemerintah menunjukkan, keracunan MBG terjadi berulang di berbagai daerah:

  • Bandung Barat: 1.333 siswa sakit setelah menyantap menu MBG.
  • Cipongkor: sekitar 600 korban dalam satu klaster.
  • Garut: 150 pelajar keracunan, 14 harus dirawat intensif.
  • Data KSP: total lebih dari 5.000 korban dari 46 kasus di seluruh Indonesia.

Para pakar menilai, produksi makanan dalam skala besar tanpa pengawasan ketat sangat rawan menimbulkan masalah higienitas. Celah ini kini terbukti menelan korban besar.

Arahan Presiden, Baru Ada Langkah Nyata

Setelah kembali dari New York, Presiden Prabowo langsung memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan sejumlah menteri terkait. Ia meminta laporan lengkap dan menuntut langkah konkret untuk mengamankan jalannya program.

Sejumlah instruksi pun keluar:

  • Penutupan sementara dapur MBG bermasalah,
  • Wajib sertifikat higienis dan sanitasi (SLHS) untuk semua dapur,
  • Evaluasi juru masak dan proses pengolahan makanan,
  • Pengawasan lebih ketat oleh dinas kesehatan daerah,
  • Rencana pemasangan CCTV di dapur MBG agar bisa diawasi real time.

Meski langkah ini diapresiasi, kritik tetap muncul karena keputusan baru dijalankan setelah Presiden turun tangan langsung. Publik menilai koordinasi kementerian terlalu lemah dan terlalu bergantung pada arahan kepala negara.

MBG di Cibubur

Sementara kasus keracunan ramai di berbagai daerah, kondisi di Cibubur berbeda. Hingga kini belum ada sekolah yang menerima MBG secara rutin.

Yang terlihat baru pembangunan dua dapur SPPG di Jalan Raya Transyogi, namun belum ada kepastian kapan fasilitas itu benar-benar beroperasi.

Menurut data Pemerintah Kabupaten Bogor, baru sekitar 5 persen siswa di wilayah kabupaten yang menikmati MBG. Artinya, mayoritas sekolah — termasuk di Cibubur — masih menunggu giliran.

Harapan Sekaligus Kekhawatiran Warga

Program ini diawal diyakini bisa membantu meningkatkan gizi anak-anak sekolah, sekaligus meringankan beban orang tua. Namun, kasus keracunan di berbagai daerah membuat orang tua cemas.

Diharapkan ketika SPPG di Transyogi nanti beroperasi, kualitas makanan benar-benar diawasi. Pemerintah harus memastikan standar higienitas berjalan ketat sejak dapur hingga meja makan siswa.

Jangan sampai Cibubur hanya ikut menanggung risiko dari program yang sejak awal diluncurkan dengan tergesa-gesa.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign In

Register

Reset Password

Please enter your username or email address, you will receive a link to create a new password via email.