Home » Raden Ayu Lasminingrat, Perempuan Pintar dari Garut

Raden Ayu Lasminingrat, Perempuan Pintar dari Garut

media-cibubur.com – Bagi kebanyakan rakyat Indonesia, sosok perempuan satu ini kalah terkenal dibandingkan Kartini ataupun Dewi Sartika. Tapi, tahukah MC-ers, jika peranan Raden Ayu Lasminingrat sama pentingnya dengan Kartini maupun Dewi Sartika, yaitu mengangkat kesetaraan gender, yaitu antara perempuan dan laki-laki.

Bahkan, Google menampilkan Doodle memperingati kelahiran perempuan intelektual dari Garut ini.

gambar: Google Doodle Peringatan 169 tahun kelahiran Raden Ayu Lasminingrat

Profil

Tapi, siapa sih Raden Ayu Lasminingrat?

Dikutip dari wikipedia Indonesia, Raden Ayu Lasminingrat lahir pada 29 Maret 1854 di Garut, Hindia Belanda. Raden Ayu Lasminingrat lahir dari pasangan Raden Haji Muhammad Musa dan Raden Ayu Ria, seorang penghulu dan sastrawan Sunda.

Dimulai dari kesempatan yang dimiliki oleh Raden Ayu Lasminingrat untuk bersekolah di Sekolah Eropa (Bijzondere Europeesche School) yang didirikan oleh ayahnya, dengan menggaji dua orang guru Eropa.

Di sekolah ini, pribumi dan orang Eropa, perempuan dan laki-laki secara setara dapat mengenyam pendidikan.

Materi pembelajaran berupa membaca, menulis, Bahasa Belanda, dan umumnya mengenai kebudayaan barat. Dari pengalaman didikan langsung tersebut, Lasminingrat mempunyai angan jauh ke depan serta bercita-cita, sama halnya dengan Dewi Sartika atau Kartini di kemudian hari, untuk memajukan peranan dan kesetaraan derajat perempuan Nusantara.

Langkah ri’ilnya, pada 1907 Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut sekitar tahun 1907. Awalnya dibuka terbatas untuk lingkungan para priyayi atau bangsawan lokal saja dengan materi pelajaran berupa baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, Lasminingrat rajin membuat tulisan. Di antarakaryanya yang terkenal adalah Warnasari (jilid 1 & 2).

Bahkan, Pihak pemerintah kolonial menganggap jasa dan peranan Lasminingrat besar dalam membangun pendidikan untuk kaum bumiputera-bumiputeri oleh karenanya ia diberi penghargaan dan kompensasi tetap bulanan selama mengajar.

Raden Ayu Lasminingrat meninggal pada 10 April 1948 dalam usia 94 tahun dan dimakamkan tepat di belakang Masjid Agung Garut.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sign In

Register

Reset Password

Please enter your username or email address, you will receive a link to create a new password via email.